Chito manusia yang bersahabat dengan buaya dan orang-orang mengelarnya sebagai Crocodile Man (Manusia Buaya). Chito, lelaki ini, mempunyai teman baik seekor buaya yang diberi nama Pocho. Di sebuah danau berair hijau seluas 100 meter persegi di Siquirres Kosta Rika, Chito bebas bermain dengan binatang pemangsa ini. Ia tidak risau digigit ketika mengangkat kepala buaya ini. Ia juga tidak takut digigit ketika mencium bibir Pocho yang memamerkan gigi-gigi tajam itu. Pocho bahkan diam sahaja ketika ekornya yang besar ditarik-tarik.
“Ini mungkin pebuatan yang membahayakan. Tetapi Pocho teman saya dan kami mempunyai hubungan baik. Dia akan menatap mata saya dan dia tidak menyerang saya. Pekara ini berbahaya apabila dilakukan orang lain. Cuma kami berdua yang boleh,” kata Chito.
Seperti dipetik dari Daily Mail, Chito, 52, mengungkapkan kali pertama perjumpaannya dengan buaya raksasa itu 20 tahun lalu. Ketika itu Chito yang bekerja sebagai nelayan menemui seekor buaya parah dengan luka kesan tembakan di mata kirinya. Rupanya buaya itu baru ditembak seorang.
Chito merasa kasihan, lalu meminta rakannya menaikkan buaya lemas itu ke perahunya. Sampai di rumah, buaya itu dirawatnya. Diberi makanan ayam dan diubati dengan tumbuh-tumbuhan. “Lebih penting lagi, saya memberinya perhatian dan kasih sayang,” katanya.
Buaya itu kemudian menunjukkan tanda-tanda semakin pulih, Chito pun memberinya nama Pocho (kekuatan). Tubuh Pocho yang hanya seberat 75 kg semakin membesar di jamu ayam dan ikan setiap hari. Selama enam bulan pemulihanhan itu, Chito tidak pernah berada jauh, bahkan jika malam sering kali ia menemai buaya itu tidur.
“Saya hanya ingin dia merasakan ada orang yang menyayanginya, tidak semua manusia jahat. Saya suka binatang, lebih-lebih lagi yang sedang menderita. Memang banyak pengorbanan dan saya harus ada di sisinya setiap hari,” jelasnya.
Setelah Chito merasa Pocho mulai terikat padanya, ia mulai mendekati pada binatang itu. “Setelah 10 tahun saya boleh mampu bersamanya. Pada awalnya memang agak sukar, lalu saya mula bermain dengannya. Suatu ketika saya rasakan, tiap kali saya panggil namanya, Pocho muncul,” katanya
No comments:
Post a Comment